RESMI DINYATAKAN OLEH WHO, COVID-19 BISA MENULAR LEWAT UDARA

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
KESEHATAN - CORONA
LOKASI INFORMASI
INTERNATIONAL - INTERNATIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - MISLEADING CONTENT
KANAL ADUAN
WHATSAPP
BUKTI ADUAN
TEXT
PETUGAS CEK FAKTA
DILIHAT
190 KALI

Sabtu, 09 Mei 2020

RESMI DINYATAKAN OLEH WHO, COVID-19 BISA MENULAR LEWAT UDARA


[MISLEADING CONTENT]


Berdasarkan aduan yang masuk ke Tim Jabar Saber Hoaks. Beredar kabar yang mengklaim pernyataan resmi World Health Organization (WHO) tentang penularan virus corona baru (COVID-19) tidak lagi lewat cairan dari mulut atau hidung (droplet) yang menempel di benda, namun juga bisa menular lewat udara.


[CEK FAKTA]


Mengutip dari akun Instagram @who menegaskan informasi penularan COVID-19 lewat udara seperti yang telah tersebar, merupakan informasi palsu.


WHO pun memberi penjelasan bahwa jalur penyebaran utama dari Virus Corona adalah melalui droplets (tetesan) yang disebarkan ketika seseorang batuk, bersin, maupun bicara.


"Droplets ini terlalu berat untuk bertahan di udara. Mereka dengan cepat jatuh ke lantai maupun permukaan," tegas WHO.


Dalam penjelasannya, seseorang bisa terinfeksi ketika ia menghirup udara saat berada sejauh 1 meter dengan orang yang positif COVID-19, atau menyentuh permukaan benda lalu kemudian menyentuh bagian wajah seperti mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.


Artikel berjudul "Coronavirus disease (COVID-19) advice for the public: Myth busters" yang dimuat situs who.int menyatakan, virus corona baru adalah virus pernapasan yang menyebar terutama melalui tetesan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, atau melalui tetesan air liur atau keluarnya cairan dari hidung.


Sebelumnya, WHO dilaporkan mempertimbangkan tindakan pencegahan COVID-19 melalui udara untuk petugas medis.


Dalam artikel berjudul "WHO dan Studi di AS Waspadai Potensi Virus Corona COVID-19 Menular Lewat Udara" yang dimuat situs liputan6.com menyebutkan, pertimbangan itu dikatakan muncul setelah sebuah studi baru yang menunjukkan Virus Corona jenis baru atau COVID-19 dapat bertahan hidup di udara dalam beberapa kondisi.


Dalam sebuah konferensi pers virtual pada Senin, 16 Maret 2020 Kepala Emerging Diseases and Zoonosis Unit WHO, Dr. Maria Van Kerkhove mengatakan bahwa "Virus ini ditularkan melalui tetesan, atau sedikit cairan, yang sebagian besar melalui bersin atau batuk."


Dr. Maria lalu menambahkan, "Sangat penting bahwa petugas kesehatan mengambil tindakan pencegahan tambahan ketika mereka bekerja pada pasien dan melakukan prosedur itu."


Penyakit pernafasan dikatakan menyebar melalui kontak dari orang-ke-orang, butiran-butiran yang dibawa melalui bersin dan batuk serta kuman yang tertinggal pada benda mati, menurut para pejabat WHO.


Para pejabat WHO juga mengatakan bahwa Virus Corona jenis baru atau COVID-19 dapat melayang di udara, dan tetap berada di udara tergantung pada faktor-faktor seperti panas dan kelembaban.


Para pejabat kesehatan dikatakan mengetahui beberapa penelitian di sejumlah negara yang melihat kondisi lingkungan yang berbeda yang dapat dipertahankan oleh COVID-19, menurut Dr. Maria.


"Para ilmuwan secara khusus melihat bagaimana kelembaban, suhu dan pencahayaan ultraviolet mempengaruhi penyakit serta berapa lama ia hidup di permukaan yang berbeda, termasuk baja," tutur Dr. Maria.


[REFERENSI]


https://bit.ly/3cDE5ZP


https://bit.ly/2LjP8ez


https://bit.ly/2yGGYu8