Kamis, 16 April 2020
SUARA ADZAN AKAN MEMBUAT VIRUS CORONA TIDAK AKTIF
[FALSE CONTEXT]
Berdasarkan aduan yang masuk ke Tim Jabar Saber Hoaks. Video yang diklaim sebagai video uji coba oleh ilmuwan tentang virus Corona Covid-19 yang takut dengan suara azan beredar di media sosial.
[CEK FAKTA]
Berdasarkan penelusuran Tim CekFakta Tempo, video unggahan kanal Bima MLD tersebut merupakan gabungan dari tiga video yang konteksnya berbeda-beda. Berikut ini fakta mengenai tiga video itu:
Video Segmen I
Video ini pernah diunggah oleh kanal YouTube Mehbooba pada 11 Oktober 2016 dengan judul "The Spiritual Healing Effects Of Adhaan (call to prayer)". Mehbooba memberikan keterangan bahwa video itu menunjukkan perbandingan efek mendengarkan musik dengan mendengarkan azan terhadap tubuh. Namun, di bagian akhir keterangannya, Mehbooba menegaskan bahwa klaim dan potensi manfaat dari instrumen ini tidak semuanya dapat dibuktikan secara ilmiah. "Pengalaman pribadi setiap orang menjadi faktor penentu," demikian keterangan yang ditulis oleh Mehbooba.
Video Segmen II
Video ini pernah diunggah oleh akun Twitter @Kenan_n pada 26 Maret 2020. Namun, video tersebut memiliki suara dan terdengar rekaman suara seseorang yang sedang mengaji.
Video Segmen III
Di YouTube, video animasi mengenai bentuk dan struktur virus Corona Covid-19 tersebut pernah diunggah oleh kanal Elara Systems pada 18 Maret 2020 dengan judul "Coronavirus - COVID-19". Video berdurasi 1 menit 12 detik itu diberi keterangan:
"Elara berkolaborasi dengan Jason McLellan, Associate Professor of Molecular Biosciences di University of Texas di Austin, dan dengan National Institutes of Health (NIH) dalam membuat animasi tentang Coronavirus Spike Protein MoA ini.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video di atas merupakan video uji coba ilmuwan tentang virus Corona Covid-19 yang takut dengan suara azan, keliru. Video segmen pertama dan kedua tidak terkait dengan virus Corona. Video segmen pertama mengenai perbandingan suara azan dengan sebuah lagu pun telah beredar di YouTube pada 2016, jauh sebelum munculnya virus Corona Covid-19 di Wuhan, Cina, pada Desember 2019.
[REFERENSI]
https://bit.ly/2yqspKF
https://bit.ly/3bmqVj4
https://bit.ly/3amtost
https://bit.ly/2RQ0oTA