COVID19 BUKANLAH VIRUS MELAINKAN JARINGAN 5G

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
POLITIK - POLITIK
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - MISLEADING CONTENT
KANAL ADUAN
INSTAGRAM
BUKTI ADUAN
TEXT
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
331 KALI

Kamis, 19 Maret 2020

COVID19 BUKANLAH VIRUS MELAINKAN JARINGAN 5G
.
[MISLEADING CONTENT]
Berdasarkan aduan yang diterima, Beredar narasi Covid-19 bukanlah virus tapi jaringan 5G. Orang-orang sengaja menakuti masyarakat dengan virus palsu saat menara-menara 5G di bangun di seluruh dunia.
.
[MISLEADING CONTENT]
Mengutip dari laman resmi pemerintah soal perkembangan Covid-19 pada covid19.go.id, dijelaskan Organisasi periksa fakta di Inggris Full Fact telah melakukan penelusuran. Full Fact menyatakan belum ada bukti valid bahwa sinyal 5G berbahaya bagi tubuh manusia.


Mereka juga menjelaskan jaringan 5G ditransmisikan melalui gelombang radio yang tak terionisasi. Sehingga bisa disimpulkan tak merusak DNA dalam sel. Karena itu, jaringan 5G yang sudah digunakan masih dalam batas aman.


China juga tak menjadi satu-satunya negara yang memiliki banyak menara jaringan 5G. Justru Korea Selatan menjadi negara pertama yang menggunakan 5G.


Adapun soal penyebutan nama Bill Gates sebagai salah satu biang keladi di balik pandemi Covid-19 karena saat ini ia membuat vaksin itu tak benar. Sebab Bill Gates melalui Bill and Melinda Gates Foundation mendonasikan dana pada Pirbright Institute untuk meneliti dan mematenkan vaksin avian infectious bronchitis virus (IBV) pada tahun 2015, bukan Covid-19.


Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan tudingan Covid-19 merupakan jaringan 5G tak benar. Konten tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
.
[SUMBER KLARIFIKASI]
https://bit.ly/2WxboGT
https://bit.ly/3foU3c0
https://bit.ly/3bbrhrM
https://bit.ly/3dp47zV