Darah dengan HIV disebut sengaja disuntikkan oleh sekelompok orang dengan tujuan membunuh jutaan orang di seluruh dunia. Disebutkan juga bahwa itu adalah praktik dari aliran satanisme.
[PENJELASAN]
Setelah ditelusuri, isu pisang mengandung darah HIV ini sudar beredar sejak lama. Pada tahun 2015, isu ini ramai dibicarakan di luar negeri, hingga akhirnya isu ini turut menyebar ke Indonesia.
Sejak isu ini beredar, telah banyak yang menyanggah kebenaran isu ini. The Washington Post meliput isu ini dalam artikelnya yang dimuat pada 13 November 2015. Diketahui, foto pisang dengan bercak merah tersebut pertama kali diunggah di Facebook pada 7 November 2015 oleh seorang ibu di Colorado.
Foto tersebut pun disebarkan kembali pengguna Facebook lainnya dengan narasi bahwa bercak merah pada pisang itu adalah darah penderita HIV yang sengaja disuntikkan.
Del Monte sebagai perusahaan penyuplai pisang tersebut pun mengklarifikasi bahwa bercak merah pada pisang tersebut merupakan kondisi alami yang disebut mokillo, penyakit yang terjadi saat bakteri masuk ke dalam buah dan menyebabkan bagian tengahnya menjadi merah gelap.
Informasi keliru itu juga tidak sesuai dengan fakta virus HIV yang tidak dapat bertahan di luar tubuh manusia. Menurut The Centers for Disease Control milik Departemen Kesehatan AS, HIV tidak dapat tertular dari mengkonsumsi makanan yang dipegang penderita HIV. Bahkan jika makanan tersebut mengandung sedikit darah dari penderita, paparan udara, panas dari memasak, dan asam lambung dapat menghancurkan virusnya.
Meskipun sangat jarang, HIV dapat disebarkan dengan mengonsumsi makanan yang telah dikunyah oleh orang yang terinfeksi HIV. Kontaminasi terjadi ketika darah yang terinfeksi dari mulut pengasuh bercampur dengan makanan sambil mengunyah. Kasus-kasus yang diketahui terjadi di kalangan bayi.
[SUMBER KLARIFIKASI]
http://bit.ly/3113EOp
http://bit.ly/310hMrl
http://bit.ly/310snCz
http://bit.ly/31btCPa