SOLO KINI JADI SOROTAN INERNASIONAL KARENA PERDAGANAGAN DAGING ANJING

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
EKONOMI - EKONOMI
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
BENAR - BENAR
KANAL ADUAN
TWITTER
BUKTI ADUAN
TEXT
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
255 KALI

Kamis, 11 Juli 2019

[KLARIFIKASI]
Kota Solo, Jawa Tengah disebut sebagai pusat perdagangan daging anjing di Pulau Jawa. Lebih dari 13 ribu ekor anjing dibantai setiap bulan di kota ini untuk memenuhi kebutuhan bisnis kuliner dari daging anjing.


Aktivis dari Dog Meat Free Indonesia (DMFI) yang juga Program Manajer dari LSM Animal Friend Jogja (AFJ), Angelina Pane mengatakan investigasi yang dilakukan pada Januari 2019 lalu tersebut mengungkapkan terjadi perdagangan daging anjing yang masif dan terang-terangan di kota Solo.

Pada Kamis, 25 April 2019, DMFI yang merupakan koalisi gabungan dari komunitas Animal Friends Jogja, Sahabat Anjing Surakarta dan aktivis pecinta anjing lainnya menggelar aksi tolak perdagangan daging anjing di Solo. 

Kampanye penolakan perdagangan daging anjing untuk konsumsi itu dilaksanakan di depan Balai Kota Solo. Dalam aksinya, para aktivis pecinta anjing itu membawa sejumlah poster dan spanduk yang bertuliskan “Solo Menolak Daging Anjing”, “Indonesia Bebas Daging Anjing “ serta foto besar bergambar anjing lengkap dengan tulisan “In Memory of Jane Doe”. Kampanye penghentian praktek perdagangan, pembantaian, dan konsumsi daging anjing di seluruh Indonesia oleh koalisi DMFI telah dimulai sejak 2017 lalu.

Dikutip dari pemberitaan radarcirebon.com, terdapat empat daerah di Jawa Barat sebagai pemasok bisnis haram daging anjing di Solo, diantaranya adalah, Bandung, Tasikmalaya, Cirebon dan Pangandaran.

Sementara itu, menanggapi beredarnya video penyiksaan sejumlah anjing oleh seorang pria yang menyebut kejadiannya di Kota Solo, Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengungkapkan tidak yakin jika kejadian tersebut terjadi di Kota Solo.

Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertan KPP) Kota Solo, Wenny Ekayani mengatakan data konsumsi daging anjing di Solo hanya mencapai 30-40 ekor per hari. Ia membantah data yang beredar di kalangan pecinta binatang yang menyebut konsumsi daging anjing di Solo mencapai 1.300 ekor per hari.

[SUMBER KLARIFIKASI]
http://bit.ly/30vfNKS
http://bit.ly/2LSlka8
http://bit.ly/2XLavZV
http://bit.ly/2Jx3EiP