SAUDI BAYAR KAFARAT KARENA SALAH LIHAT HILAL

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
HUKUM DAN REGULASI - HUKUM DAN REGULASI
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - MISLEADING CONTENT
KANAL ADUAN
INSTAGRAM
BUKTI ADUAN
GAMBAR
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
288 KALI

Sabtu, 15 Juni 2019

[DISINFORMASI]
Berdasarkan hasil pemantauan Tim Jabar Saber Hoaks. Tersebar kabar meresahkan di aplikasi berbagi pesan. Kabar itu menyebut Arab Saudi membayar kafarat sebesar 1,6 miliar riyal karena salah menetapkan hari Idul Fitri, 1 Syawal 1440 Hijriah. Padahal, kabar ini adalah hoaks yang kerap berulang.


[PENJELASAN]
Ketika link itu dibuka, isi artikel El Watan malah meluruskan pesan tersebut. Menurut El Watan, kabar itu hoaks karena "tidak berdasar."

El Watan melaporkan, tidak ditemukan adanya wawancara Nujaimi dengan Al Arabiya. Pun tidak ditemukan pernyataan Badan Astronomi Saudi di manapun, termasuk di Twitter, soal pemantauan Bulan yang salah oleh lembaga ulama Saudi.
Penelusuran kumparan menemukan hoaks "kafarat 1 Syawal Saudi" ini sering berulang setiap tahunnya dengan redaksi yang hampir sama di berbagai negara. Salah satunya kabar ini terpantau beredar pada 2015 di Maroko.

Pada 2015, situs berita Morroco World News yang meluruskan kabar tersebut.
Disinyalir hoaks ini adalah perkembangan dari perdebatan pada 2011 soal apakah yang dilihat di Saudi adalah Bulan atau Saturnus. Dikutip dari situs The Independent ketika itu, perdebatan tersebut dikomentari oleh laman berita Iran, Fars News Agency, yang menyatakan pemerintah Saudi harus membayar kafarat karena diduga salah menetapkan 1 Syawal. Tidak ada komentar dari pemerintah Saudi ketika itu.

[SUMBER KLARIFIKASI]
http://bit.ly/2wTELH0
http://bit.ly/2Fc5rHE