Selasa, 04 Juni 2019
[BERITA]
Saat Kintaan Mary tersenyum lebar, orang yang berhadapan dengannya akan segera tahu gadis itu telah kehilangan empat gigi seri atasnya. Meski begitu, perempuan bernama asli Kintan Laksana Putri itu tetap percaya diri dengan penampilannya yang apa adanya.
Alasan Kintaan Mary memilih tak menggunakan gigi palsu adalah satu hal. Penyebab Kintaan kehilangan empat giginya adalah hal lain yang lebih penting untuk menjadi pelajaran bagi banyak orang.
Pada tahun 2012 Kintaan mendatangi sebuah klinik di Bandung yang menjadi tempat praktik “tukang gigi yang mengaku ahli gigi.”
“Dia (tukang gigi) bilang, giginya harus ditambal. Dia janjiin bisa rapi, tapi agak maksain nambalnya. Terus dia nawarin promo pemasangan behel, biayanya 1,5 juta, sudah termasuk behel dan tambal,” tutur mojang asal Bandung itu.
Dara kelahiran 1 November 1998 itu rupanya kembali tergiur untuk kembali memasang kawat gigi dengan iming-iming harga promo yang murah tersebut. Setelah pasang behel lagi pada tahun 2012, Kintaan rutin kontrol dan mengganti kawat giginya tiap enam bulan sekali di tukang gigi tersebut.
Pada saat itu, Kintaan belum menyadari bahwa dari hari ke hari, selama enam tahun, kondisi giginya telah semakin bertambah buruk. Barulah pada September 2018, saat sedang ngemil, ia merasakan tambalan giginya itu goyang. Tambalan gigi tersebut akhirnya copot dan terlihatlah bahwa sesuatu berwarna cokelat yang “ditutup-tutupi” oleh si tukang gigi itu telah tumbuh membesar dan menyebar.
“Besoknya aku langsung ke dokter gigi. Katanya gigi aku tuh infeksi. Gigi yang cokelat itu sudah merambat ke gusi, sudah masuk ke akar,” ujar Kintaan yang tidak bisa melupakan pengalaman getirnya tersebut.
Agar infeksi tersebut tak menyebar lebih luas, Kintaan harus merelakan empat gigi seri depannya dicabut.
Menurut Rifqie Al Haris, dokter gigi lulusan Universitas Gadjah Mada, apa yang dialami Kintaan termasuk dalam perkara hoaks medis. Hoaks artinya berita bohong atau informasi palsu. Medis berarti berhubungan dengan kedokteran. Adapun kedokteran memiliki arti segala sesuatu yang berhubungan dengan dokter atau pengobatan penyakit. Jadi, hoaks medis adalah informasi palsu yang berhubungan dengan pengobatan penyakit.
Rifqie menyebut setidaknya ada lima jenis hoaks yang biasa dibuat oleh kalangan praktisi gigi ilegal, yakni “hoaks legalitas, janji-janji hasil perawatan, metode perawatan, profesi, dan istilah medis.” Dalam kasus yang dialami Kintaan, si tukang gigi memberi janji bisa mengatasi permasalahan gigi pembalap muda itu, tapi ternyata hasilnya palsu.
Kepalsuan ini tak hanya pernah dialami Kintaan. Ada banyak korban tukang gigi lainnya dan beberapa di antaranya bahkan mengalami nasib lebih nahas. Ada korban yang sampai mengalami kanker stadium akhir, ada yang mengalami pendarahan sampai meninggal, begitulah tutur Rifqie yang kerap mendapat laporan mengenai korban tukang gigi.
[SUMBER BERITA]
http://bit.ly/2W8eLGN