MOELDOKO MENGANGKAT BOS MAYAPADA SEBAGAI PENASEHAT PANGLIMA TNI

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
POLITIK - POLITIK
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - FALSE CONTEXT
KANAL ADUAN
TWITTER
BUKTI ADUAN
GAMBAR
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
232 KALI

Kamis, 30 Mei 2019

MOELDOKO MENGANGKAT BOS MAYAPADA SEBAGAI PENASEHAT PANGLIMA TNI

[DISINFORMASI]
Berdasarkan hasil pantauan tim Jabar Saber Hoaks, unggahan foto di media sosial Facebook diunggah akun Alex Hendra disertai narasi Moeldoko membuat keputusan kontroversial dengan mengangkat Dato Sri Tahir sebagai Penasihat Panglima TNI. Setelah tim Jabar Saber Hoaks melakukan penelusuran gambar tersebut Disinformasi dan penjelasannya tidak benar.

[PENJELASAN]
Sejak diunggah melalui jejaring sosial Facebook pada Senin 27 Mei 2019, informasi ini telah mendapat 15 komentar dan dibagikan oleh 44 akun lainnya.
Dari penelusuran Tempo.co, foto yang diunggah akun Alex Hendra diambil saat Dato Sri Tahir memberi sambutan setelah menerima anugerah warga kehormatan Korps Brimob, Senin 12 November 2011.
Foto tersebut digunakan laman Beritasatu.com pada artikel berjudul: “Jadi Warga Kehormatan Brimob, Dato Sri Tahir Terus Bantu Polri.”
Menurut laporan laman Tempo.co, Chief Executive Officer Mayapada Group, Dato Sri Tahir, ditunjuk Panglima TNI Jenderal Moeldoko sebagai penasihat bidang kesejahteraan rakyat pada September 2014.
“Saya terima SMS langsung dari Moeldoko, memberitahu penunjukan,” kata Tahir, yang tidak menyebutkan tanggal persis penunjukan itu, kepada Tempo, Senin malam, 2 September 2014.
Saat ini Moeldoko telah pensiun dari TNI dan dipercaya sebagai Kepala Staf Presiden Jokowi. Presiden Jokowi melantik Jenderal TNI (Purn) Moeldoko sebagai Kepala Staf Presiden menggantikan Teten Masduki. Pelantikan Moeldoko didasarkan pada Surat Keputusan Presiden Nomor 11p Tahun 2018 tentang Pengangkatan Kepala Kantor Staf Presiden.
Dato Sri Tahir bukan sebagai Pembina Brimob melainkan sebagai warga kehormatan Brimob. Dato Sri Tahir menjadi penasehat Moeldoko yang menjabat sebagai Panglima TNI pada tahun 2014. Berdasarkan sumber yang ada, pernyataan ini menggunakan fakta dan data yang benar, namun cara penyampaian atau kesimpulannya keliru serta mengarahkan ke tafsir yang salah.

[SUMBER KLARIFIKASI]
https://bit.ly/2X71FWV
https://bit.ly/2VRkCeQ
https://bit.ly/2KakDbG