KOMPLOTAN PENIPUAN MENYAMAR MENJADI PETUGAS SENSUS

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
KRIMINALITAS - PENIPUAN
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - IMPOSTER CONTENT
KANAL ADUAN
TWITTER
BUKTI ADUAN
GAMBAR
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
183 KALI

Selasa, 28 Mei 2019

[DISINFORMASI]
Berdasarkan hasil pantauan Tim Jabar Saber Hoaks. Telah beredar sebuah selebaran di media sosial yang mengatasnamakan Bid.Humas Polri yang berisi himbauan untuk waspada akan adanya komplotan orang yang berkeliaran ke rumah penduduk yang berkedok menjadi petugas sensus. Berkedok petugas sensus, komplotan tersebut akan merampok barang berharga dengan cara membuat penduduk yang didatangi tidak sadarkan diri terlebih dahulu. Setelah kami melakukan penelusuran Informasi tersebut ternyata tidak benar. Humas Polri tidak pernah mengeluarkan statemen dalam selebaran itu
.
[PENJELASAN]
Seorang ketua RW di Bogor mengedarkan pengumuman terkait kewaspadaan akan orang asing dengan mencatut Humas Polri. Polres Bogor menegaskan bahwa pengumuman itu bukan informasi resmi dari Humas Polri.
Kapolres Bogor AM Dicky Pastika Gading mengatakan pihaknya menelusuri informasi yang sempat viral di media sosial tersebut. Polisi juga telah menemui F Rusadi Wenas selaku Ketua RW 04 Kampung Sukamulya, Desa Ciomas, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, yang membuat pengumuman tersebut.
"Pengumuman tersebut dibuat oleh salah satu ketua RW untuk memberikan himbauan agar warganya lebih waspada terhadap orang yang tidak dikenal, akan tetapi dengan cara yg mendramatisir supaya lebih menarik atensi," jelas Dicky kepada detikcom, Kamis (4/1/2018). 
Dicky menegaskan informasi dalam pengumuman tersebut bukan informasi resmi dari Humas Polri. Pihak kepolisian pun telah meminta ketua RW mencabutnya dan mengganti dengan yang baru tanpa harus mencatut nama Humas Polri.
"Terhadap pengumuman tersebut sudah diminta untuk diturunkan dan diganti dengan pengumuman yang lebih baik," imbuhnya.
Polres Bogor pun mengimbau masyarakat lebih bijak menerima informasi dan tidak mudah percaya pada informasi yang belum tentu kebenarannya, termasuk mengingatkan untuk tidak menyebarkan informasi yang meresahkan.
"Kewaspadaan memang penting, akan tetapi sebaiknya informasi yang disebar juga jangan justru menimbulkan keresahan," lanjutnya.
.
[SUMBER KLARIFIKASI]
http://bit.ly/2wmd1dQ
http://bit.ly/2HED5aD