VIDEO HOAKS JADI PEMICU PEMBAKARAN POLSEK TAMBELANGAN SAMPANG

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
KRIMINALITAS - PREMANISME
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
BENAR - BENAR
KANAL ADUAN
WHATSAPP
BUKTI ADUAN
GAMBAR
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
256 KALI

Jum'at, 24 Mei 2019

[BERITA]
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Luky Hermawan turun ke Sampang memantau situasi terkini di Mapolsek Sampang, Madura, Kamis (23/5). Diketahui Mapolsek tersebut hangus dibakar usai amuk massa pada Rabu (22/5) malam. 
Luky mengklarifikasi insiden penyebab markas polisi tersebut dibakar. Berdasarkan info yang berkembang, massa menanyakan beberapa temannya di Jakarta yang dikabarkan ditangkap. 
"Sesuai berita, ada salah satu tokoh agama Madura yang tidak bisa keluar dari Thamrin minta didoakan," kata Luky diikuti rombangan pejabat Pemkab dan Pemprov di Sampang, Kamis (23/5).
Isu itu beredar di Madura termasuk di Pamekasan dan Sampang yang berujung pada demonstrasi oleh ratusan massa di Markas Kepolisian Resor setempat. Di Pamekasan kericuhan demo berhasil diredam. 
Isu itu ternyata merambat ke Sampang. Di hari itu juga massa bergerak mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat dan sebagian mendatangi Mapolsek Tambelangan. 
Sebelum insiden kebakaran, tokoh agama setempat bernegosiasi dengan massa di Kota Sampang. Namun massa lain di Tambelangan tiba-tiba mendatangi Markas Polsek dan membakarnya. 
Isu itu, ungkap Luky ternyata tidak benar. Ulama Madura yang dikabarkan ditangkap di Jakarta diketahui dalam kondisi baik-baik saja dan sudah pulang. 
"Masyarakat terprovokasi. Padahal kejadian yang sebenarnya tidak ada Ulama Madura yang tertangkap di Jakarta," ujarnya.
Luky mengimbau kepada masyarakat agar bijak dalam menerima informasi. Masyarakat diimbau tidak mudah terprovokasi dan terpancing. Sehingga keadaan bisa dikendalikan. 
.
[SUMBER BERITA]
http://bit.ly/2X5e9hQ
http://bit.ly/2X4s73h