SORE TADI RIBUAN BADUY SUDAH TIBA DI JAKARTA, PERWAKILAN PIMPINAN BADUY DITERIMA PRABOWO DI KERTANEGARA

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
POLITIK - POLITIK
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - FALSE CONTEXT
KANAL ADUAN
WHATSAPP
BUKTI ADUAN
GAMBAR
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
289 KALI

Selasa, 21 Mei 2019

[DISINFORMASI]
Beredar foto yang menampilkan Prabowo Subianto dan beberapa warga yang diklaim sebagai warga suku Baduy. Setelah kami melakukan penelusuran ternyata foto yang diunggah oleh sumber klaim adalah foto yang sudah ada sejak tahun 2016. Warga suku Baduy yang ada di foto tersebut adalah warga yang berjualan madu hutan dan tas anyaman serta baju.
[NARASI]
“Beredar video longmarch ribuan suku Baduy Jawa Barat sejak kemarin dengan caption terkait Aksi 22 Mei, saya urungkan untuk menshare. Karena saya fikir itu video lama suku Baduy yang memang setiap tahun rutin konvoi jalan kaki menuju Gedung Sate sebagai bagian dari ritual kepercayaan mereka…
Tapi per sore tadi, ribuan Baduy sudah tiba di Jakarta. Perwakilan pimpinan Baduy diterima dengan hangat di Kertanegara, Jakarta…Ternyata, video konvoi ribuan Baduy menuju Jakarta itu benar adanya, alias bukan postingan video lama di repost…
Terimakasih Baduy Luar…
#InfoValid”
.
[PENJELASAN]
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut ternyata bukanlah foto baru seperti yang diklaim oleh sumber, melainkan foto yang sudah ada sejak tahun 2016.
Diceritakan akun Maya Amhar dalam facebooknya; setelah pasar murah yang dinamakan Pasar Garuda di kantor DPP Gerindra, Jalan RM. Harsono, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (6/6/2016) selesai, ada dua orang suku Baduy dalam datang dengan membawa madu hutan dan tas anyaman serta baju. Kehadiran mereka bukan hanya untuk berjualan, namun juga ingin bertemu dengan Prabowo Subianto.
“Pasar Garuda sudah usai, dua orang Baduy dalam, baru datang ke DPP Gerindra bawa dagangan madu hutan dan tas anyaman serta baju. Harga madunya Rp 150.000,-/ botol sirup marjan,” tulis Maya Amhar.
Beruntung, perjalanan tanpa menggunakan kendaraan selama empat hari dari kampungnya desa Cikesik sampai ke DPP Gerindra, tak sia-sia. Mereka akhirnya dapat bertemu dengan Prabowo.