Selasa, 23 April 2019
[DISINFORMASI]
Berdasarkan pantauan Tim Jabar Saber Hoaks, beredar Video ribuan warga menyerang ratusan polisi yang sedang berjaga viral di media sosial. Kabarnya, insiden itu terjadi di KPU Sampang, Madura, Jawa Timur.
.
[PENJELASAN]
Terkait peristiwa yang terekam dalam video tersebut, Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mengera menegaskan, bahwa kejadian itu bukan Pemilu 17 April 2019, tapi Pilkada serentak 2018 di Sampang.
"Kami tegaskan (video) ini kejadian Pilkada serentak 2018 yang diulang dahulu yang dimenangkan bupati sekarang (Slamet Junaidi)," tegas Barung via pesan WhatsAppnya (WA), Senin (22/4) petang.
Seperti diketahui, pada 9 Juni 2018 lalu terjadi unjuk rasa menuntut Pilkada Sampang tanggal 27 Juni, diulang. Aksi di kantor Panwaslu setempat itu berakhir ricuh.
Kerusuhan bermula saat massa aksi berupaya menerobos barikade polisi. Aksi saling dorong pun tak bisa dihindari, dan memaksa polisi untuk melepas tembakan gas air mata.
Nah, pasca-pelaksanaan Pemilu 2019, video kerusuhan di Sampang saat Pilkada 2018 tersebut, tiba-tiba beredar di media sosial. Video tersebut diunggah Senin (22/4) hari ini.
Dari penelusuran
merdeka.com melalui situs Youtube, ada dua akun yang memposting dua video dengan judul yang hampir sama. Video pertama berjudul 'Madura Rusuh 2. Ribuan warga Sampang kepung kantor KPU Bawaslu Sampang Madura' dan yang kedua berjudul 'Ribuan warga Sampang Madura. Kepung Bawaslu dan KPU sampang Madura'.
Karena video tersebut berpotensi makin memperkeruh proses rekapitulasi suara Pemilu 2019, Polda Jawa Timur memastikan akan menindak tegas siapapun yang telah mengedarkan video kerusuhan di Sampang tersebut.
.
[SUMBER KLARIFIKASI]