Sabtu, 20 April 2019
[DISINFORMASI]
Beredar screen shot dari artikel Detiknews tentang quick count oleh LSI saat Pilkada DKI tahun 2017 dengan narasi yang menimbulkan premis seolah-olah hasil quick count tidak dapat dipercaya.
.
[PENJELASAN]
Setelah JSH melakukan penelusuran, Dalam screenshot artikel yang beredar tersebut berjudul Quick Count Sementara LSI: Ahok-Djarot 55,62%, Anies-Sandi 44,18%
Jika diteliti dari waktu artikel itu diposting oleh Detiknews yaitu pukul 14:05. Saat itu quick count baru dimulai hitungannya. Dan data yang baru masuk ke LSI baru data 5% TPS. Sehingga tidak dapat dijadikan patokan sebagai keputusan akhir dari quick count tersebut
Lalu data yang diposting pukul 14:05 tersebut kita bandingkan dengan data yang diposting oleh Detik news pada pukul 15:18 dengan judul Quick Count Sementara LSI: Ahok-Djarot 44,59%, Anies-Sandi 55,41% dimana data yang sudah masuk ke LSI sebanyak 79.43%
Kemudian untuk hasil akhir Quick Count yang dirilis oleh LSI yang kami kutip dari Kompas pada pukul 18:58 adalah :
Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat: 42,33 persen. Anies Baswedan dan Sandiaga Uno: 57,67 persen.
Sementara itu hasil resmi yang dirilis oleh KPU DKI Jakarta adalah :
Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat: 42,05 persen. Anies Baswedan dan Sandiaga Uno: 57,95 persen
Kesimpulannya, terkait dengan data data quick count yang beredar di media online dan media sosial. Yang harus dipahami adalah itu data yang bergerak (fluktuatif), perubahan data pasti terjadi karena suara yang masuk masih blm valid
Yang resmi adalah hasil perhitungan sebenarnya dan resmi dari KPU
.
[SUMBER KLARIFIKASI]