Kamis, 18 April 2019
WEBSITE KPU DOWN SETELAH DISERANG OLEH HACKER
.
[DISINFORMASI]
Berdasarkan aduan ke Tim Jabar Saber Hoaks mengenai adanya foto dan video traffic data yang berasal dari cybermap milik karsperksy, checkpoint, threatcloud, dll. Dengan narasi bahwa website KPU sedang diserang oleh hacker.
.
[PENJELASAN]
Berdasarkan penelusuran dari Indonesian Hoaxes
, terdapat keterangan bahwa website tersebut memang down, namun bukan karena diserang hacker tetapi karna overload
Para "penggelut IT dadakan" melampirkan foto dan video traffic data yang berasal dari cybermap milik karsperksy, checkpoint, threatcloud, dll. ( cek gambar ke-2 )
Oke, mari kita mengenal cybermap
Cybermap adalah suatu peta lalu lintas data keluar masuk, cybermap tidak memiliki IP dan lokasi secara spesifik, sehingga tidak jelas IP / komputer mana yang sedang menyerang maupun diserang
dalam cybermap yang ada hanyalah traffic negara A -> B ataupun sebaliknya. Cybermap bukanlah sesuatu yang pantas untuk dijadikan acuan bahwa satu website sedang dihack
Penjelasan yang lebih simplenya, Indonesia menjadi salah satu negara yang sering kecolongan, karena banyak yang menggunakan program illegal dan bajakan, tentu saja program tersebut disusupi program berbahaya seperti Adware, Malware, Spyware, dll
Ketika program berbahaya tersebut aktif disuatu perangkat yang terkoneksi ke internet, aktivitas internet ini akan tercatat dicybermap. Perangkat tersebut misalnya, komputer pribadi, kompter perusahaan, smartphone, dll. Jadi sekali lagi, cybermap bukanlah patokan yang penting bagi para IT security
TRIVIA, Hacktool menjadi salah satu program dengan lalu lintas terbanyak di Indonesia karena maraknya cheater game online, trainer game, dan crack aplikasi.
Sementara menurut pengamat keamanan siber dan peneliti Drone Emprit Ismail Fahmi mengatakan video peta realtime serangan siber bukan mengindikasikan server milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) diretas.
"Jadi, itu [video peta realtime Kaspersky Lab] serangan di dunia itu terus menerus terjadi setiap detik dan ada perusahaan-perusahaan anti virus yang mereka bisa menangkap itu secara hampir realtime. Serangan virus itu kan isinya cyber attack atau serangan siber."
Pengamat keamanan siber dari
Vaksin.com Alfons Tanujaya mengungkapkan :
"Data perhitungan suara KPU itu offline. Itu data yang secara hukum sah. Komputer yang memasukkan data dan server hasil pemilu tidak terkoneksi ke internet sehingga akan sangat sulit untuk di retas karena tidak terkoneksi ke internet," kata Alfons saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Selasa (9/4).
Hasil akumulasi suara dari Tempat Pemilihan Suara (TPS) akan ditampilkan di situs KPU dalam bentuk formulir C1. Sementara data perhitungan suara yang berada di TPS memiliki server terpisah yang tidak tersambung dengan internet.
Data TPS setiap wilayah ini akan dimasukkan oleh KPU secara offline atau tidak terhubung internet. Bahkan proses rekapitulasi suara sebelum C1 juga dilakukan secara manual.
"Data TPS di input di KPU wilayah dan komputer-komputernya tidak terhubung ke internet. Rekapnya juga manual," ujar Alfons.
Oleh karena itu, ia mengatakan kendati situs KPU diretas tapi manipulasi suara tidak mungkin dilakukan. Mengingat formulir C1 yang berada di situs KPU berupa foto, sementara data-data perhitungan suara tidak tersambung ke server atau situs KPU.
.
[SUMBER KLARIFIKASI]