LUHUT: MEMILIH PRABOWO, BERARTI ANDA MENGINGINKAN IDEOLOGI PANCASILA DIRUBAH, TERMASUK PENGHIANAT BANGSA

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
POLITIK - POLITIK
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - MANIPULATED CONTENT
KANAL ADUAN
WHATSAPP
BUKTI ADUAN
GAMBAR
PETUGAS CEK FAKTA
Alfianto Yustinova
DILIHAT
291 KALI

Senin, 15 April 2019

[DISINFORMASI]
Hasil dari pantauan tim Jabar Saber Hoaks, tersebar di media sosial Facebook berita yang di unggah oleh REPORTASE13.BLOGSPOT.COM, dengan judul “Luhut: Memilih Prabowo, Berarti Anda Menginginkan Ideologi Pancasila Dirubah, Termasuk Penghianat Bangsa”. Setelah tim Jabar Saber Hoaks melakukan penelusuran, berita tersebut tidak benar [Disinformasi].
.
[PENJELASAN]
Dalam berita asli, tidak ada pernyataan Luhut yang menghimbau bahwa apabila memilih Prabowo, berarti menginginkan ideologi Pancasila diubah. Dalam berita ini, Luhut justru menyatakan bahwa dirinya tidak bermaksud mengintervensi pilihan politik, dan tidak masalah apabila para mantan perwira yang diundangnya untuk bertemu memilih nomor 01 atau 02 di pemilihan presiden 2019.
Artikel berjudul tendensius ini menampilkan foto Menko Bidang Kemaritiman ini disertai berita mengenai Luhut yang menghimbau ada gerakan yang berkeinginan mengganti ideologi Pancasila.
Artikel ini beredar di grup tertutup sehingga tidak dapat ditampilkan tautan ke postingannya, sementara itu situs berdomain blogspot.com tersebut sendiri sudah tidak dapat diakses.
Berdasarkan hasil penelusuran, ditemukan berita pada artikel tersebut merupakan saduran persis dari berita Tempo.co berjudul “Luhut Panjaitan: Ada Gerakan Ingin Mengganti Ideologi Pancasila”. Berita tersebut memang berisikan Luhut yang menghimbau akan adanya gerakan-gerakan yang ingin mengganti Pancasila, serta mengundang mantan perwira dan mantan pejabat untuk bertemu menjelang hari-H pencoblosan.
Akan tetapi, tidak ada pernyataan Luhut yang menghimbau bahwa apabila memilih Prabowo, berarti menginginkan ideologi Pancasila diubah. Dalam berita ini, Luhut justru menyatakan bahwa dirinya tidak bermaksud mengintervensi pilihan politik, dan tidak masalah apabila para mantan perwira yang diundangnya untuk bertemu memilih nomor 01 atau 02 di pemilihan presiden 2019.
.
[SUMBER KLARIFIKASI]