BENARKAH LUHUT MINTA RAKYAT TAK IKUT CAMPUR INVESTASI CINA DI BOGOR?

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
INFRASTRUKTUR - INFRASTRUKTUR
LOKASI INFORMASI
JAWA BARAT - KABUPATEN BOGOR
JENIS INFORMASI
HOAKS - MISLEADING CONTENT
KANAL ADUAN
INSTAGRAM
BUKTI ADUAN
GAMBAR
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
190 KALI

Sabtu, 30 Maret 2019

BENARKAH LUHUT MINTA RAKYAT TAK IKUT CAMPUR INVESTASI CINA DI BOGOR?
.
[DISINFORMASI]
Informasi itu dibagikan oleh akun Jazuli Andini di Facebook pada 30 Maret 2019. Ia memuat dua foto tangkapan layar yakni koran Radar Bogor dengan judul headline “Jonggol Ditawarkan ke China” serta situs berita Kompas Info yang bergambar Luhut Panjaitan dengan judul “Pemerintah Jokowi Tawarkan Kota Bogor Kepada Cina, Luhut: Rakyat Diam, Jangan Ikut Campur!”
Narasi yg ditulis sumber “Emang luh pikir negara ini punya siapa? Rakyat gak boleh protes. Manusia seperti ini ko bisa jadi pejabat Publik. Pantesan aza negara tambah kacau, dgn kehadiran manusia macam kaya gini”.
Kompas Info yg beralamat di k0mpasinf0[.]blogspot[.]com bukan tergolong media berita yang kredibel karena selain memiliki domain blog pribadi, juga tidak mencantumkan siapa penanggung jawab dan alamat perusahaan. Padahal ketentuan tersebut diatur dalam Pasal 12 UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers yang berbunyi: "Perusahaan pers wajib mengumumkan nama, alamat dan penanggung jawab secara terbuka melalui media yang bersangkutan; khusus untuk penerbitan pers ditambah nama dan alamat percetakan”.
Artikel di K0mpas Inf0 itu menyalin berita pemerintah Indonesia menawarkan Jonggol ke China dari berbagai media massa, seperti Radar Bogor. Kemudian akhirnya di sunting menjadi konten yg menyesatkan.
Hasil penelusuan Tempo, Radar Bogor memang benar telah menurunkan berita itu, di mana Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor akan dijadikan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Indonesia-China. Tawaran itu menjadi salah satu kebijakan Pemerintah Indonesia yang menawarkan 28 proyek senilai USD 91,1 miliar atau setara Rp1.295,8 triliun kepada pemerintah Tiongkok.
Akan tetapi terdapat satu kalimat yg tidak ditemukan dalam berita-berita dari media kredibel tsb. Kalimat itu tertulis: “……..kalaupun investasinya masuk ke Indonesia. mohon untuk rakyat Indonesia jangan ikut campur apalagi tebar tebar fitnah, yang bukan bukan tentang pemerintah.”
Kalimat tersebut yg kemudian dijadikan judul oleh situs K0mpas Inf0. Padahal kalimat tsb hasil penambahan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
.
[SUMBER KLARIFIKASI]
https://bit.ly/2KjUmt1