BEREDAR BERITA HOAX KIAMAT DI PONOROGO, SEORANG WARGA DIUNTUNGKAN MENDAPAT RUMAH HARGA MURAH

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
FENOMENA - ALAM
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - FABRICATED CONTENT
KANAL ADUAN
WHATSAPP
BUKTI ADUAN
GAMBAR
PETUGAS CEK FAKTA
Alfianto Yustinova
DILIHAT
253 KALI

Rabu, 27 Maret 2019

BEREDAR BERITA HOAX KIAMAT DI PONOROGO, SEORANG WARGA DIUNTUNGKAN MENDAPAT RUMAH HARGA MURAH
.
[BERITA]
TRIBUNSTYLE.COM - Kabar adanya isu kiamat di Ponorogo memberi berkah bagi warga lainnya. Seorang warga yang mendapat berkah isu kiamat di Ponorogo adalah Sumono.
Marimun yang merupakan warga Dusun Krajan, Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo membenarkan ada warga yang terkena isu kiamat menjual rumah.

Salah satu rumah itu dibeli oleh anaknya bernama Sumono, membeli rumah milik pasangan suami istri Marimun dan Sriyanti. Pasutri itu masih satu kerabat dengannya. Ia mengatakan anaknya membeli rumah tersebut seharga Rp 20 juta. Mereka juga mengatakan, tetangga pindah ke Malang secara tiba-tiba itu tanpa berpamitan.

Sementara itu, Kepala Desa Watu Bonang, Bowo Susetyo membenarkan ada 16 KK di dua dusun yakni Dusun Krajan dan Dusun Gulun yang pindah ke Malang untuk mengikuti pengajian. Bowo mengatakan, 52 warganya yang pindah ke Malang karena isu kiamat pergi secara sembunyi-sembunyi.

SELIDIKI PENYEBAR ISU KIAMAT

Sementara itu, Polres Batu menyelidiki kasus terkait fatwa isu kiamat yang menyebar luas di masyarakat.
Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto mengatakan penyelidikan ini dipercepat agar tidak terus menerus menyebar.

Ia juga sudah berkoordinasi dengan Polres Ponorogo terkait kasus ini.
"Biarlah ini menjadi ranah kami untuk penyelidikan. Bukan ranah Ponpes ataupun masyarakat. Kami percepatan, agar tidak terlalu melebar berita hoax ini," kata Budi saat rilis di Polres Batu, Rabu (13/3).

Adapun informasi yang menyebar di masyarakat dan dinyatakan tidak benar.
Selain itu juga ada jamaah membeli senjata tajam untuk berperang, sampai anak - anak yang diharuskan memotong tangan adiknya untuk menjadi santapan makanan.
"Sudah dengar sendiri dari pihak ponpes ini dan dari Anshor serta MUI bahwa pihak ponpes ini tidak menyuruh melakukan hal itu. Dan kami juga sudah melakukan mediasi beberapa pihak," imbuhnya.

Terkait kejadian ini, ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak menelan mentah-mentah informasi yang beredar.
.
[SUMBER BERITA]
https://bit.ly/2JuPhgZ
https://bit.ly/2Cykh9Z