JOKOWI AKAN HAPUS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JIKA TERPILIH KEMBALI JADI PRESIDEN

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
POLITIK - POLITIK
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - MISLEADING CONTENT
KANAL ADUAN
WHATSAPP
BUKTI ADUAN
GAMBAR
PETUGAS CEK FAKTA
Alfianto Yustinova
DILIHAT
157 KALI

Rabu, 16 Januari 2019

JOKOWI AKAN HAPUS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JIKA TERPILIH KEMBALI JADI PRESIDEN
.
[DISINFORMASI]
Tim Jabar Saber Hoaks memperoleh aduan yang menanyakan kebenaran dari video itu menampilkan seorang perempuan yang mengatakan bahwa pelajaran Agama Islam akan dihapus jika Presiden @jokowi kembai terpilih pada periode 2019-2024
“Bukannya kita mau ini, kalau kita memilih Prabowo itu kan kita pikirkan nasib agama kita anak-anak kita, walaupun kitanya tidak menikmati, 5 tahun 10 tahun yang akan datang ini, apakah kita mau kalau pelajaran agama di sekolah dihapuskan oleh Jokowi bersama menteri-menterinya,”
.
.
[PENJELASAN]
Berdasarkan penelusuran Tim Jabar Saber Hoaks, bahwa informasi tersebut adalah berita bohong (Disinformasi)
Dikutip dari kemenag.go.id, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin menegaskan bahwa tidak mungkin menghapuskan pendidikan agama dari kurikulum sekolah.
"Di negara sekuler seperti Inggris dan sejumlah negara Eropa Barat, bahkan pelajaran agama wajib di sekolah, baik di sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah (public schools) apalagi di sekolah yang diselenggarakan oleh gereja (faith based schools)," tuturnya.
"Apalagi di Indonesia, negara bangsa yang dikenal sangat religius, mustahil pelajaran agama dianggap tidak penting, dan akan dihilangkan," lanjutnya
Pihaknya justru terus berupaya meningkatkan akses dan mutu pendidikan agama. Misalnya, pengembangan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) di berbagai provinsi. (www.cnnindonesia.com)
Jokowi menjamin pemerintahannya tidak melakukan demikian. Mengenai larangan adzan, di negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, kata Jokowi, mustahil azan akan dilarang. "Tolong dijelaskan, tidak mungkin itu dilakukan karena Indonesia negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Harus dijelaskan ini hoax. Kalah mau dilarang, dulu-dulu kita larang, tapi masa ada presiden, nggak mungkin ada," ujar Jokowi. (news.detik.com)
.
.
[SUMBER KLARIFIKASI]