Kepribadian Kentut
Ternyata, antara kentut dan sifat manusia ada benang merahnya, setelah mereka, si Olah dan si Midun menyimak sekilas ceramah tentang sifat-sifat manusia, namun mereka mengikutinya dalam keadaan perut kuntat-kentut karena mereka kebanyakan makan ubi, es campur, dan pedas-pedas.
“Lha, menurut kamu orang ekstrovert yang suka terbuka itu seperti apa?” Tanya si Midun
“Orang ini suka berkumpul dengan teman-temannya, hangat dalam suasana keramaian dan kebersamaan, di saat dirinya kentut, Dia mengakui keketuntannya, Dia jujur bahwa dia kentut, meskipun dia mengaku kentut setelah Dia kentut, lalu teman-temanya terpaksa menghargai (menikmati aroma kentutnya) bukan karena kentutnya, melainkan sifatnya dia yang terbuka” Jawab si Olah
“Bagaimana dengan orang introvert yang lebih cenderung menyendiri dan agak tertutup?” Tanya si Midun
“Nah yang ini kalo kentut tidak ditanya, tidak perlu mengaku, dia lebih senang minggat dari keramaian, jika ada kesempatan kentut dalam keheningan, dia nikmati kentutnya untuk dirinya sendiri. Bukannya dia tidak mau jujur ketika Dia kentut, Dia menyadari bahwa dirinya kentut tapi ketika ada persoalan kedirian atau kasus yang privat, Dia lebih asyik menyelesaikan plus menikmati persoalannya oleh dirinya sendiri, apalagi peristiwa kentut yang baginya sangat pribadional” Jawab si Olah
“Bagaimana dengan orang yang tipenya Thinking?” Tanya si Olah
“Dia itu kalau ada apa-apa, alasan logika atau rasional yang dikedepankan, ketika temannya kentut Dia akan menanyakan kenapa kentut dan dilakukan di depan hidungnya, dia menganggap bahwa jika seseorang kentut harus mendapatkan hukuman karena baginya kentut di muka umum merugikan orang lain. Sialnya, jika Dia hendak kentut, Dia berpikir ulang apakah masuk akal atau tidak untuk kentut pada saat itu sambil menahan dan mengeluarkan sedikit demi sedikit kentutnya”
“Lantas bagaimana dengan sifat orang yang perasa atau Feeling?” Tanya si Midun
“Orang sejenis ini tidak mengedepankan logika, melainkan alasan perasaan. Ketika orang lain kentut dihadapannya dia cenderung menghargai dan memafkaan temannya, karena dirinya pun selalu mengalami apa yang dialami oleh temannya, sehingga siapa pun dan berapa banyak orang yang kentut -sengaja atau tidak- di depan mukanya, pasti akan dimaafkan”
“Baagaimana dengan orang yang tipenya sensing, Lah?” Tanya si Midun
“Orang seperti ini, jika ada yang kentut, ia langsung menutup hidungnya” Jawabnya pendek
“Kok pendek Jawabannnya? Tanya Midun dengan tidak puas
“Orang tipe seperti ini, ketika mengapresiasi kentut selalu dengan inderanya, bahkan orang yang kentutnya pelan dan tipis-tipis seperti yang dilakukan oleh tipe thinking misalnya, bakal ketahuan oleh si sensing. Hidungnya sangat tajam karena dalam menerima rangsangan dari luar, alat inderanya yang diutamakan. Sekecil apa pun kentut yang keluar, hidungnya mampu mencium bahkan mendengus-mendengus aroma sebuah kentut. Lebih dari itu, matanya dapat melihat gerak-gerik siapa yang akan kentut, bahkan dia punya indera yang lebih, ketika orang akan berniat kentut pasti ketahuan oleh orang tipe seperti ini” Jawab si Olah
“Bagaimana dengan tipe sang intuiton?” tanya si Midun
“Kalo orang seperti ini ketika mendengar kentut, Dia menyetarakan dengan ledakannya bom dahsyat sebagaimana dahsyatnya Bom Bali atau ledakan Bom WTC. Kekuatannya dalam merespon kentut adalah kemampuan dirinya ketika membayangkan atau mengijamanasikan sebuah kentut. Ketika kentut dirasakan bau busuk oleh teman-temannya, Dia mampu mencipatakan bayangan aroma kentut dalam benaknya lebih dari sekedar bau telur busuk”
“Bagaimana tipe orang judging?” Tanya si Midun
“Orang seperti ini lebih teratur dan pakem pada mekanisme sistem kentut yang berlaku, Dia mampu menerapkan pasal-pasal dan hormat untuk menjalankan tata tertib kentut, sehingga kentutnya pun sesuai dengan aturan yang berlaku”
“Berarti orang ini lebih bagus, dong?” Tanya si Midun
“Jangan salah, ada kekurangannya dari tipe seperti ini, Dia kurang kreatif dalam memperlakukan kentut, dia tidak mampu berinovasi dengan macam-macam gaya kentut karena kepakemannya pada aturan”
“Nah, bagaimana dengan tipe yang terakhir ini, si Perceiving?” tanya si Midun
“Orang ini sembarangan kentutnya, tidak suka dengan tata tertib kentut, Dia kentut sesuka hatinya, namun Dia mampu melakukan akselerasi kentut, dan kreatif melakukan cara kentut, inovasi dan terobosan dalam kentut, lebih dari itu dia mampu mengeluarkan macam-macam suara kentut yang merdu dan berbagai tingkat romanya” Jawab si Olah
“Tapi begini saja Dun, setiap orang tidak ajeg dengan satu tipe, keempat tipe itu selalu ada dalam diri manusia, seperti kombinasi Ekstrovert- Sensing-Feeling-Judging (ESFJ), atau Introvert-iNtution-Thingking-Perceiving (INTP) atau kococokan formulasi lainnya, dari keempat ini kecenderungan atau dominasi mana yang unggul dalam diri orang. Meskipun demikian, setiap orang dapat mengolah dan mengembangkan tipe-tipe itu sesuai dengan keinginan dan ketepatan situasi, ruang, serta kondisi KENTUT” pungkas si Olah sambil meledakan kentutnya di hadapan si Midun (Snd)