RUMOR TENTANG HARGA PERTALITE, PERTAMAX 92 DAN SOLAR NAIK PER 1 SEPTEMBER 2022 JADI SOROTAN NETIZEN

Dilihat: 896 kali
Selasa, 06 September 2022

Bandung – Mengutip satu pernyataan dari Pegital Literasi Digital (Japelidi), Santi Indra Astuti, bahwa berdasarkan perspektif sifatnya, hoaks kerap muncul di ruang-ruang komunikasi publik berbarengan dengan momentum-momentum tertentu, misalkan saja, hoaks dengan topik pandemi cukup menyebar masif ditengah suasana fenomena Covid-19.

Sebagai unit kerja yang konsen dalam melakukan verifikasi beragam informasi atau berita, disetiap akhir pekannya, Unit Jabar Saber Hoaks (JSH) secara rutin mengunggah lima isu atau topik tertinggi hasil tindak pengecekan fakta yang menjadi sorotan atau atensi publik atau netizen.

Lima isu tertinggi sorotan netizen

1. Polio berganti nama menjadi Sindrom Guillain-Barr, sebagai efek samping dari vaksin Covid-19

Unggahan hasil pengecekan fakta terkait topik ini mendapatkan interaksi dari para netizen sebanyak 17 dengan total penjangkauan atau reach sebanyak 1.708.

Hasil tindak pengecekan fakta Jabar Saber Hoaks, isu dengan kategori kesehatan itu tergolong sebagai disinformasi dengan konten narasi pabrikasi murni (fabricated content).

2. Cacar Monyet bisa ditularkan lewat gigitan nyamuk

Unggahan hasil pengecekan fakta terkait topik ini mendapatkan interaksi dari para netizen sebanyak 33 dengan total penjangkauan atau reach sebanyak 1.771.

Hasil tindak pengecekan fakta Jabar Saber Hoaks, isu berkategori kesehatan itu masuk sebagai disinformasi dengan konten narasi pabrikasi murni (fabricated content).

3. Anthony Ginting mundur dari Japan Open 2022 karena Covid-19

Unggahan hasil pengecekan fakta terkait topik ini mendapatkan interaksi dari para netizen sebanyak 32 dengan total penjangkauan atau reach sebanyak 2.223.

Hasil tindak pengecekan fakta Jabar Saber Hoaks, isu dengan kategori figur itu tergolong sebagai informasi keliru bermuatan konten yang menyesatkan (misleading content).

4. Senayan City Mall dan Tower SCTV Panin dijual seharga 4,5 triliun rupiah

Unggahan hasil pengecekan fakta terkait topik ini mendapatkan interaksi dari para netizen sebanyak 100 dengan total penjangkauan atau reach sebanyak 6.647.

Hasil tindak pengecekan fakta Jabar Saber Hoaks, isu dengan kategori ekonomi itu masuk sebagai disinformasi bermuatan konten pabrikasi murni (fabricated content).

5. Harga Pertalite, Pertamax 92 dan Solar naik per 1 September 2022

Unggahan hasil pengecekan fakta terkait topik ini mendapatkan interaksi dari para netizen sebanyak 868 dengan total penjangkauan atau reach sebanyak 27.536.

Hasil tindak pengecekan fakta Jabar Saber Hoaks, isu dengan kategori regulasi itu tergolong sebagai disinformasi dengan konten yang menyesatkan (misleading content).

Isu kebijakan pemerintah jadi topik tertinggi sorotan netizen

Berdasarkan data diatas, pada kurun tanggal 29 Agustus hingga 4 September 2022, isu regulasi atau kebijakan menjadi sorotan tertinggi netizen terhadap unggahan konten diseminasi hasil pengecekan fakta Unit Jabar Saber Hoaks. Isu tersebut adalah terkait rumor tentang “Harga Pertalite, Pertamax 92 dan Solar naik per 1 September 2022.”

Sementara isu lainnya yang jadi sorotan netizen adalah perihal isu ekonomi, figur dan kesehatan.

Tipe atau jenis disinformasi/misinformasi

Berdasarkan pengklasifikasian pada tipe atau jenis disinformasi/misinformasinya, dari total keseluruhan isu yang diverifikasi oleh Unit Kerja Jabar Saber Hoaks terurai menjadi tujuh tipe atau jenis hoaks – yaitu hoaks dengan jenis satire atau parodi, konten menyesatkan (misleading content), konten yang direkayasa (manipulated content), konten tiruan (imposter content), konteks yang keliru (false context), keterhubungan yang keliru (false connection), serta konten yang murni dipabrikasi alias fabricated content.

Mengacu pada jurnal penelitian berjudul “Pengaruh counter narrative dan Kredibilitas Sumber terhadap Respon Emosional (Studi Regresi Ganda dan Korelasi Parsial terhadap Follower Instagram dan Whatsapp Jabar Saber Hoaks)” – disebutkan – bahwa narasi bantahan atau counter narrative adalah salah satu sarana untuk melawan hoaks, dengan cara menjelaskan berbagai kebohongan yang terdapat dalam suatu klaim narasi informasi palsu atau hoaks.

Penelitian yang dilakukan oleh Septiawan Santana Kurnia dan kawan-kawan dari Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung itu mengisyaratkan, bahwa di era digitalisasi informasi hari ini, para pihak termasuk pemerintah, sedianya harus piawai dalam menyusun counter narrative sebagai salah satu benteng dalam menangkal serbuan beragam kabar palsu alias hoaks. (JSH)


*Penulis/Editor : Depi Agung Setiawan