MEMILAH MEDIA RUJUKAN DALAM MENYUSUN NARASI KLARIFIKASI

Dilihat: 684 kali
Selasa, 19 Juli 2022

Sampai bulan Juni tahun 2022, Jabar Saber Hoaks telah mengklarifikasi sekitar 225 hoaks yang disampaikan lewat website dan media sosia Jabar Saber Hoaks.

Klarifikasi Hoaks ini merupakan hasil pemantauan hoaks yang beredar di media sosial, serta aduan yang disampaikan masyarakat lewat kanal media sosial, terutama Instagram dan WA Jabar Saber Hoaks.

Klarifikasi disampaikan oleh Jabar Saber Hoaks menyesuaikan dengan karakter media sosial (terutama Instagram), sehingga atribut klarifikasi, seperti ilustrasi, grafis, dan jumlah halaman/slide, disesuaikan dengan karakter media sosial itu sendiri. Sementara struktur narasi klarifikasi terdiri dari: judul, pembukaan penyampaian isi, cek fakta, serta kesimpulan.

Dalam mengembangkan bentuk klarifikasi, Jabar Saber Hoaks juga menyampaikan dalam bentuk video seperti news anchor, pemaparan klarifikasi yang disampaikan oleh presenter pembawa berita dalam durasi video pendek.

Merumuskan dan menyusun narasi klarifikasi memerlukan rujukan dari berbagai sumber sebagai dasar dalam memberikan penilaian terhadap hoaks. Sumber informasi ada yang diperoleh secara langsung dari informan, dimana informan tersebut menyampaikan langsung bahan atau klarifikasi kepada Jabar Saber Hoaks, sehingga sifat dari sumber informasinya primer.

Sumber informasi lainnya adalah bersifat sekunder dalam berbagai bentuk media, baik itu website institusi, organisasi, akaun media sosial resmi lembaga atau seseorang, serta media berita online.

Selama ini Jabar Saber Hoaks banyak mengandalkan media berita online sebagai rujukan klarifikasi, dalam berbagai skala, baik nasional, lokal, maupun internasional. Kehadiran media rujukan ini, sangat membantu Jabar Saber Hoaks dalam menyusun narasi bantahan dan sanggahan (debunking).

Beberapa standar dalam menentukan media rujukan diantaranya media yang terafiliasi dengan IFCN (International Fact-Checking Network), media yang menyediakan fakta-berita yang berkaitan dengan isu hoaks yang sedang diperiksa, dan dapat dijadikan bahan bantahan (debunking). Tidak menutup kemungkinan, mengoptimalkan media lokal sebagai sumber rujukan ketika lokus isu hoaks sangat bersifat lokal atau kedaerahan yang hanya mampu -verifikasinya- dapat dijangkau oleh media lokal.

Dalam menyampaikan klarifikasi, jumlah media rujukan paling sedikit dua media rujukan, atau bahkan lebih. Semakin banyak media rujukan, semakin kuat dukungan narasi bantahan (debunking) yang disampaikan.

Sampai bulan Juni 2022, terdapat sekitar 84 media dari berbagai skala yang dijadikan media rujukan oleh Jabar Saber Hoaks, dengan berbagai isu klarifikasi. Terdapat beberapa media yang kerap dijadikan rujukan dalam menyusun klarifikasi diantaranya: Medcom, Liputan 6, Kompas, Detik, CNN, Tempo, Merdeka, Tribun, Suara, dan media lainnya.

Menyampaikan klarifikasi hoaks atau bantahan terhadap rumor atau klaim, patut disertai rujukan. Kehadiran media berita online yang senantiasa menyampaikan fakta dan kebenaran, sangat wajar untuk  dijadikan media rujukan.