Akun palsu tak patut ditiru,Deretan akun palsu Medsos dan WA atas nama para kepala daerah di Jawa Barat
Pemalsuan akun media sosial dan whattsapp dapat menyasar siapa pun, mulai dari lembaga, kelompok masyarakat, maupun personal. Tidak jarang selebritis, tokoh masyarakat, pejabat publik dalam hal ini termasuk para pimpinan daerah, tak luput dari sasaran pemalsuan identitas yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dengan cara memalsukan akun dan profil media sosial dan Whatsapp mereka.
Sepanjang hasil pemantauan Jabar Saber Hoaks, banyak akun palsu media sosial dan whatsapp mengatasnamakan Bupati di Jawa Barat. Umumnya modus pemalsuan yang dilakukan adalah menampilkan foto profil dan nama para Bupati tersebut. Namun secara spesifik terdapat modus-modus penipuan yang menyesatkan publik.
1. Berdasarkan data yang dihimpun Jabar Saber Hoaks, pemalsuan akun Facebook pernah menimpa Bupati Cirebon nama akun “KANG IMRON”. Akun tersebut mengatasnamakan dan menggunakan foto profil Bupati Cirebon, Drs. H. IMRON, M.Ag. (Klik selengkapnya disini)
2. Pemalsuan akun WhatsApp juga sempat menimpa Bupati Kuningan, Acep Purnama. Akun tersebut menggunakan foto profil mirip Acep yang terlihat mengenakan seragam dinas berwarna putih. Dalam akun tersebut terdapat pesan yang berkaitan permintaan bantuan dana untuk yayasan kepada warga di Kuningan. (Klik selengkapnya disini)
3. Pemalsuan nomor WhatsApp juga pernah mengatasnamakan Bupati Sumedang Dr. H. Dony Ahmad Munir, S.T., M.M., yang didalam pesan tersebut berkaitan dengan permintaan proposal pembangunan rumah ibadah. (Selengkapnya Klik di sini)
4. Beredar sebuah tangkapan layar dari sebuah percakapan akun WhatsApp yang mengatasnamakan Plt Walikota Bandung, Yana Mulyana. Terlihat dari tangkapan layar tersebut, akun yang mengaku sebagai Plt Walikota Bandung itu mengirim pesan kepada seseorang terkait donasi untuk mushola. (Selengkapnya Klik di sini)
5. Bupati Purwakarta juga pernah menjadi korban pmalsuan. Ketika itu beredar pesan WhatsApp mengatasnamakan Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, terkait pemberian sumbangan atau donasi kepada sekolah, yayasan, panti asuhan, dan pesantren di wilayah Purwakarta. Dalam pesan tersebut, pihak yang mengatasnamakan Anne Ratna Mustika meminta agar pihak yang sedang dihubungi tersebut mengirimkan nomor rekeningnya untuk keperluan pengiriman sumbangan atau donasi. (Selengkapnya Klik di sini)
Penyebaran narasi dengan pemalsuan akun tersebut cenderung mengandung pesan yang sama, berkaitan dengan permintaan atau bantuan dana sosial dan pembangunan. Hal ini tentunya dapat menyesatkan masyarakat, sehingga perlu narasi tandingan berupa klarifikasi untuk mengendalikan penyebaran yang lebih luas.
Modus Permintaan Kode Verifikasi dan Kode OTP
Memalsukan akun media sosial atau whatsspp, dengan modus meminta kode OTP merupakan celah melakukan kejahatan pencurian dan penyalahgunaan data pribadi seseorang. Data pribadi dalam hal ini, juga termasuk data elektronik yang berkaitan dengan transaksi dan keuangan, dan berpotensi untuk diretas dan dicuri.
Kode OTP merupakan kode pengaman seseorang ketika akan melakukan login di aplikasi, mislanya aplikasi keuangan, aplikasi chatting, atau akun sistem tertentu. Hanya pengguna yang bersangkutan yang bisa menggunakan kode OTP untuk masuk ke sebuah sistem tertentu.
Pemalsuan akun dengan mencatut nama Bupati di Jawa Barat, yang disertai dengan mengirimkan pesan permintaan kode verifikasi atau kode OTP (One Time Password). Sebuah kode yang sifatnya privat dan rahasia, yang jika dibagikan kepada siapa saja, akun tersebut berpotensi untuk diretas alias dibajak.
Berikut pemalsuan akun para Bupati Jawa Barat dengan modus meminta kode OTP
1. Anne Ratna Mustika mengalami pemalsuan modus ini dengan adanya pengiriman pesan inbox ke warganet yang meminta kode verifikasi WhatsApp
2. Akun Facebook Messenger mengatasnamakan Bupati Sukabumi, Drs. H. Marwan Hamami, M.M., menggunakan foto profil Marwan Hamami, yang di dalamnya mengirimkan pesan meminta nomor Whatsapp dengan tujuan untuk meminta kode One Time Password (OTP) 6 digit yang dalam pesan itu disebut sebagai kode permintaan pertemanan WhatsApp
3. Facebook yang mengatasnamakan Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya dengan foto profil Bupati, mengirimkan direct message meminta nomer WhatsApp lalu meminta kode OTP (One Time Password) yang dikirim melalui SMS.
Memalsukan akun bukanlah perkara yang susah, melalui rekayasa digital dengan ketersediaan tools dan fitur dan kemudahan mengoperasikan yang disediakan oleh media sosial, persyaratan pembuatan akun yang tidak rumit dan tidak ketat, dapat menampilkan gambar profil apa pun dan siapapun, menjadi lebih mudah untuk membuat dan memiliki lebih dari satu akun media sosial atau whatssapp.
Terkadang, dalam situasi yang dilematis, dunia digital itu berada dalam perangkap frienemy, mendatangkan kebaikan satu sisi, namun berpotensi melahirkan kejahatan di sisi lain.
Tentang Jabar Saber Hoaks
Menyampaikan klarifikasi adalah bagian daru upaya kami dalam melawan penyebaran hoaks, sebagai upaya membangun literasi media yang santun dan beradab.
Sejak tahun 2018, Jabar Saber Hoaks, lewat klarifikasi, mencari sumber bantahanan yang kuat, kami terus berupaya menyuarakan perlawanan terhadap segala bentuk hoaks.
Anda menerima atau menemukan informasi yang belum pasti kebenarannya, akan kami telusuri dan verifikasi. Silahkan sampaikan kepada kami lewat DM ke akun media sosial IG @jabarsaberhoaks, FB @jabarsaberhoaks, Twitter @jabarsaberhoaks.
Atau sampaikan langsung Hotline WA di nomor: +62 821-1867-0700.