Kaleidoskop Jabar Saber Hoaks, Catatan Pamungkas 2021

Dilihat: 580 kali
Kamis, 30 Desember 2021

Sepanjang tahun 2021 Jabar Saber Hoaks senantiasa hadir menemani warginet untuk senantiasa cerdas dan bijak dalam bermedia sosial. Jabar Saber Hoaks proaktif melayani pertanyaan, laporan, aduan informasi yang diragukan, berita yang dianggap keliru, atau bahkan informasi janggal yang berpotensi hoaks.

Berita hoaks berseliweran di berbagai platform media sosial menjadi tantangan bagi Jabar Saber Hoaks dalam menangkal informasi hoaks tersebut karena dapat mengundang kebingungan dan bahkan kegaduhan di masyarakat.

Jabar Saber Hoaks di 2021 mencatat sekitar 1.972 aduan dari masyarakat yang menanyakan kepastian informasi. Dari jumlah aduan tersebut, teridentifikasi sebanyak 1.143 hoaks.

Memasuki awal tahun 2021, kabar duka menyelemuti nusantara, jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ-182 di Kepulauan Seribu. Namun dibalik peristiwa tersebut, muncul video yang disebutkan detik-detik jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ-182 di Kepulauan Seribu yang terekam oleh nelayan di tengah laut.

Setelah ditelusuri lewat berbagai sumber, video tersebut bukanlah pesawat Sriwijaya yang jatuh di Kepulauan Seribu, namun pesawat yang jatuh di Samudra Hindia dekat Grande Comore, Kepulauan Komoro, karena kehabisan bahan bakar; 125 dari 175 penumpang dan awak kabin tewas beserta ketiga pelaku.

Postingan klarifikasi tentang jatuhnya pesawat tersebut di Instagram Jabar Saber Hoaks, menjangkau 34.485 akun, 74 komentar, dan sebanyak 171 orang/akun melakukan repost tentang klarifikasi.  Catatan penting dari angka insight postingan klarifikasi ini adalah jumlah akun/orang yang melakukan repost di media sosial, hal ini menunjukkan tingkat kebutuhan dan kesadaran orang akan kebenaran dan kepastian sebuah informasi, sehingga apa yang dilakukan oleh warginet dalam melakukan repost ini sebagai bentuk tindakan literatif dalam menangkal hoaks.

Di tengah giatnya vaksinasi di masyarakat, beredar informasi berantai di media sosial WA bahwa orang akan meninggal dunia dalam dua tahun setelah divaksin covid-19. Setelah dilakukan penelusuran, klaim ini sangat tidak mendasar. Informasi menyesatkan ini tentu saja berpotensi menganggu kegiatan vaksinasi yang dapat menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat dalam menanggulangi covid-19 lewat vaksinasi.

Jabar Saber Hoaks melakukan debunking terhadap hoaks pesan berantai tersebut dengan hasil jangkauan postingan sekitar 35.68 akun, tingkat kesukaan 1003, dan yang patut diapresiasi adalah jumlah warginet yang melakukan repost sebanyak 131 akun. Tentu hal ini sangat membantu dalam menangkal dan membendung penyebaran hoaks.

Tahun 2021 masih dalam suasana pandemi, banyak orang mengurangi aktifitas di luar rumah. Namun, situasi ini justru menambah volume aktifitas komunikasi di dunia maya dan akses informasi secara digital (migrasi dari offline ke online) seperti kegiatan bermedia sosial.

Dalam upaya menangkal hoaks dan mengampanyekan literasi digital, Jabar Saber Hoaks memanfaatkan setiap momentum sebagai ruang kampanye literasi yang dikemas dalam bentuk talkshow, podcast, live IG, bersama Dinas dan Komunitas pegiat literasi media sosial.

Selain itu, Jabar Saber Hoaks juga aktif menyelenggarakan dan mengisi ruang-ruang diskusi, pertemuan, dalam bentuk webinar yang diselenggarakan oleh para pegiat literasi seperti komunitas media sosial, organisasi masyarakat, bahkan perguruan tinggi.

Di penghujung tahun 2021, pada momen Festival Literasi Digital 2021, menyampaikan apresiasi Warginet Saber Hoaks Award kepada meraka yang aktif dan peduli menangkal hoaks di platform media sosial Jabar Saber Hoaks.

Apresiasi juga disampaikan kepada media online yang menjadi partner Jabar Hoaks dan selama ini besar perhatiannya dalam menyampaikan klarifikasi/debunking terhadap informasi hoaks yang beredar.

Aprsesiasi lainnya disampaikan kepada Mitra Jabar Saber Hoaks yakni Perguruan Tinggi dan Komunitas Pegiat Literasi Digital. Perguruan Tinggi tersebut yang selama ini besar kontirbusi ilmiah dalam bentuk penelitian dan pengembangan yang dilakukan berkaitan dengan literasi digital. Sementara Komunitas Pegiat Lieterasi Digital merupakan komunitas yang selama ini aktif meengampanyekan literasi digital anti hoaks dalam bentuk kegiatan kolaboratif bersama Jabar Saber Hoaks.

Penyebaran Hoaks lebih kencang ketimbang penyebaran klarifikasi, hal ini menunjukkan perlu upaya bersama, berbagai pihak, untuk melakukan agenda-agenda kerja literasi digital di tengah publik.

Di penghujung tahun 2021, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melakukan Perjanjian Kerja Sama dengan tujuh Kabupaten/Kota di Jawa Barat tentang kegiatan bersama dalam menangkal hoaks di Jawa Barat.  Itikad ini merupakan bekal agenda di tahun 2022 yang akan datang sehingga program literasi digital dan aksi menangkal hoaks dapat dilakukan secara akseleratif-kolaboratif antara Pemerintah Daerah, masyarakat, serta pemangku kepentingan lainnya, semoga! (snd-jsh).