PEMBERITAAN KONTEN HASIL CEK FAKTA OLEH MEDIA : CARA EFEKTIF MENGHADANG HOAKS

Dilihat: 1,362 kali
Kamis, 28 Juli 2022

Bandung – Dikutip dari laman Cekfakta.com, bahwa gotong royong atau kolaborasi adalah kunci sukses suatu gerakan. Tetapi bukan berarti itu adalah hal yang mudah untuk dilakukan.

Apalagi ketika kita bicara soal kolaborasi lintas institusi. Maka mendadak tingkat kesulitannya naik beberapa tingkat. Namun ketika para aktivisnya adalah orang-orang yang passionate dan berkomitmen maka semua tantangan akan bisa diatasi.

Cekfakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang dibangun di atas API Yudistira oleh MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) dan bekerja sama dengan beberapa media online yang tergabung di AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia) serta didukung oleh Google News Initiative.

Terdapat mekanisme pada model kerjasama yang dibangun oleh Cekfakta.com. Diantaranya ada mekanisme yang disepakati bersama untuk menjaring semua hoaks yang menjadi perbincangan di dunia maya.

Semua hoaks yang terjaring dikumpulkan di sebuah dashboard yang dikelola Mafindo yang terkoneksi dengan redaksi media-media anggota jejaring CekFakta.com. Kemudian para redaksi media dan pemeriksa fakta Mafindo melakukan verifikasi atas hoaks itu untuk dipublikasikan di media-media yang tergabung pada entitas Cekfakta.com.

Dalam konteks upaya mendiseminasikan informasi informasi yang berisi narasi hasil verifikasi informasi, tentu saja pola kolaborasi yang telah diterapkan oleh entitas Cekfakta.com sangatlah efektif.

Koordinator Divisi Data, Diseminasi dan Pengembangan Program Jabar Saber Hoaks, Sandi Ibrahim Abdullah, mengatakan, di era tsunami informasi hari ini, tentunya para industri media tak sekedar berperan untuk mewartakan suatu peristiwa saja. Namun betapa amat pentingnya, bahwa media-media berita online hari ini turut serta memberitakan beragam topik hasil kerja verifikasi informasi yang dilakukan oleh para pengecek fakta (fact checker). “Betapa amat pentingnya, media-media berita online hari ini turut serta memberitakan beragam topik hasil kerja verifikasi informasi yang dilakukan oleh para pengecek fakta,” tuturnya.

Sebagai unit kerja yang bernaung dibawah Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat memandang, andilnya media-media berita online untuk turut mengamplifikasi (mendiseminasikan) narasi-narasi konten hasil pengecekan fakta yang dilakukan oleh Jabar Saber Hoaks sangatlah membantu.

Merujuk pada pusat data Unit Jabar Saber Hoaks, sejak bulan Januari hingga Juni 2022, tercatat sebanyak 62 media berita online – baik media lokal maupun nasional, telah turut merilis konten klarifikasi hasil pengecekan fakta yang diproduksi oleh Unit Jabar Saber Hoaks.

Beberapa media berita online yang telah turut serta merilis konten klarifikasi hasil pengecekan fakta Unit Jabar Saber Hoaks, diantaranya adalah – seperti pikiran-rakyat.com, banggai.pikiran-rakyat.com, bekasi.pikiran-rakyat.com, inilahkoran.com, dan media online merdeka.com.

Gambar 1 : Data beberapa media berita online yang mengamplifikasi konten klarifikasi hasil olah Unit Jabar Saber Hoaks (Pusat Data JSH, Juni 2022)

Sementara total jumlah konten klarifikasi hasil olah pengecekan fakta Unit Jabar Saber Hoaks yang telah dirilis oleh media-media berita online selama kurun bulan Januari hingga Juni 202 adalah sebanyak 146 konten klarifikasi. Secara teknis, bentuk kolaborasi yang dilakukan oleh media-media online tersebut yakni dengan cara mereproduksi narasi konten-konten klarifikasi dari kanal Instagram maupun kanal website resmi Unit Jabar Saber Hoaks.
Gambar 1 : Data beberapa media berita online yang mengamplifikasi konten klarifikasi hasil olah Unit Jabar Saber Hoaks (Pusat Data JSH, Juni 2022)

Masifnya penyebaran berita palsu (false news) yang merambah di kanal-kanal media sosial hari ini adalah satu realitas yang sulit kita hindari.  Masyarakat para pengguna media sosial dituntut untuk mampu menyaring dan memilah derasnya beragam informasi yang dengan cepat singgah di gawai atau handphone. Dengan berpikir kritis saat kita menerima dan membaca pesan pada suatu informasi, maka setidaknya kita tidak akan mudah terkelabui, terbuai, dan bahkan terjerumus oleh berita palsu alias hoaks. (JSH)

*Penulis/Editor : Depi Agung Setiawan