DISINFORMASI DENGAN ISU FIGUR MASIH JADI SOROTAN PARA NETIZEN

Dilihat: 925 kali
Kamis, 23 Juni 2022

DISINFORMASI DENGAN ISU FIGUR MASIH JADI SOROTAN PARA NETIZEN

Kota Bandung - Everyone is entitled to his own opinion, but not his own facts (setiap orang berhak atas pendapatnya sendiri, tetapi bukan faktanya sendiri).

Kutipan dari Daniel Patrick Moynihan – senator New York itu tampaknya cukup relate sekali dengan kondisi sosial hari ini.

Mudahnya mengakses beragam informasi di era digitalisasi informasi hari ini berpotensi membuat seseorang cenderung bersikap jadi merasa paling up-to-date : tanpa terlebih dahulu memverifikasinya. 

Opini ataukah fakta? hal itu cenderung sulit dibedakan di era tsunami informasi saat ini.

Sebagai unit kerja yang concern dalam melakukan verifikasi beragam informasi, di setiap akhir pekannya Jabar Saber Hoaks (JSH) secara rutin mengunggah lima isu atau topik tertinggi hasil pengecekan fakta (fact checking) yang menjadi sorotan atau atensi netizen.

Bentuk keterlibatan para netizen terhadap konten unggahan hasil cek fakta JSH tersebut adalah seperti melakukan like, comment, share/re-share – termasuk daya penjangkauan unggahan tersebut kepada para netizen.

Hoaks dengan lima isu tertinggi sorotan netizen terhadap unggahan konten fact check JSH periode 13-19 Juni 2022

1. Beredar kabar Indra Kenz bebas dan seluruh asetnya dikembalikan

Unggahan hasil pengecekan fakta terkait topik ini mendapatkan interaksi dari para netizen sebanyak 52 dengan total penjangkauan atau reach sebanyak 3.481.

Hasil tindak pengecekan fakta Jabar Saber Hoaks isu dengan kategori figur itu adalah informasi keliru alias disinformasi dan tergolong sebagai jenis hoaks kontek yang tidak memiliki keterhubungan (false context).

2. Video jutaan umat muslim di India turun ke jalan protes penghinaan Nabi Muhammad

Unggahan hasil pengecekan fakta terkait topik ini mendapatkan interaksi dari para netizen sebanyak 81 dengan total penjangkauan atau reach sebanyak 4.833.

Hasil tindak pengecekan fakta Jabar Saber Hoaks isu dengan kategori SARA itu adalah infromasi keliru alias disinformasi dan tergolong sebagai jenis hoaks kontek yang tidak memiliki keterhubungan (false context).

3. Benarkah Herry Wirawan guru yang hamili sejumlah santri dieksekusi mati hari ini

Unggahan hasil pengecekan fakta terkait topik ini mendapatkan interaksi dari para netizen sebanyak 73 dengan total penjangkauan atau reach sebanyak 5.556.

Hasil tindak pengecekan fakta Jabar Saber Hoaks isu dengan kategori figur itu adalah informasi keliru alias disinformasi dan tergolong sebagai jenis hoaks dengan koneksi yang salah (false connection).

4. Ternyata Jokowi dan istrinya yangg menyebarkan kaos bertuliskan “Jokowi 3 Periode”

Unggahan hasil pengecekan fakta terkait topik ini mendapatkan interaksi dari para netizen sebanyak 78 dengan total penjangkauan atau reach sebanyak 6.098.

Hasil tindak pengecekan fakta Jabar Saber Hoaks isu dengan kategori politik itu adalah informasi keliru alias disinformasi dan tergolong sebagai jenis hoaks dengan konten yang dimanipulasi (manipulated content).

5. Wapres bilang pemerintah enggak sengaja pakai dana haji, jadi tak dosa

Unggahan hasil pengecekan fakta terkait topik ini mendapatkan interaksi dari para netizen sebanyak 125 dengan total penjangkauan atau reach sebanyak 6.684.

Hasil tindak pengecekan fakta Jabar Saber Hoaks isu dengan kategori figur itu adalah informasi keliru alias disinformasi dan tergolong sebagai jenis hoaks dengan konten yang menyesatkan (misleading content).

Berdasarkan data diatas, isu figur masih jadi sorotan tertinggi dari para netizen terhadap unggahan konten diseminasi hasil pengecekan fakta Unit Jabar Saber Hoaks pada kurun waktu tanggal 13 hingga 19 Juni 2022.

Sedangkan isu lainnya yang menjadi sorotan para netizen yaitu isu SARA dan isu politik.

Sementara isu figur yang menjadi sorotan paling tinggi dari para netizen adalah informasi keliru dengan topik “Wapres bilang pemerintah enggak sengaja pakai dana haji, jadi tak dosa”.

Tipe atau jenis disinformasi/misinformasi
Berdasarkan pengklasifikasian pada tipe atau jenis disinformasi/misinformasinya, dari total keseluruhan isu yang diverifikasi oleh Unit Kerja Jabar Saber Hoaks terurai menjadi tujuh tipe atau jenis hoaks – yaitu hoaks dengan jenis satire atau parodi, konten menyesatkan (misleading content), konten yang direkayasa (manipulated content), konten tiruan (imposter content), konteks yang keliru (false context), keterhubungan yang keliru (false connection), serta konten yang murni dipabrikasi alias fabricated content.

Sebagai masyarakat informatif seyogiyanya kita harus selalu rajin bertabayyun, bahwa di era kemajuan digitalisasi informasi hari ini tingkat penyebaran berita palsu alias hoaks dengan beragam motif dan kemasan kian meluas di ruang-ruang interaksi komunikasi publik – wabilkhusus yang menyebar di ruang-ruang komunikasi digital. (JSH)

*Editor : Depi Agung Setiawan