Bandung - Kebijakan pemerintah Indonesia menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan
alasan karena sekitar 70% subsidi BBM dinikmati oleh sebagian kelompok
masyarakat yang mampu. Sehingga hal tersebut dinyatakan oleh pengamat ekonomi
sebagai upaya yang tidak tepat dan salah sasaran.
Melonjaknya harga BBM membuat sebagian warga negara Indonesia merasa keberatan akan hal tersebut. Sejumlah masyarakat merasa kenaikan harga BBM semakin memojokkan nasib mereka.
Setelah satu bulan masyarakat dihadapkan dengan isu mengenai kenaikan harga BBM. Beragam hoaks dengan isu BBM pun mulai beredar di media sosial. Muncul oknum yang mulai memanfaatkan keadaan tersebut.
Fenomena tersebut menguatkan, bahwa hoaks dengan topik tertentu bermunculan disaat satu momentum terjadi.
Berikut, rentetan kasus hoaks pembagian barang dan uang pasca harga BBM naik:
1. Giveaway Tiga Sepeda Motor Listrik dari Alfamart
Beredar sebuah informasi di media sosial yang mengklain bahwa Alfamart mengadakan giveaway tiga unit sepada motor listrik. Dalam informasi yang beredar, Alfamart akan memilih secara acak pengguna Facebook yang memberikan komentar dan melakukan konfirmasi melalui WhatsApp. Benarkan hal tersebut?
2. PT Pertamina Bagikan Subsidi dari Pemerintah
Beredar di media sosial sebuah tautan mengatasnamakan PT Pertamina. Tautan tersebut mengarah ke sebuah situs berisi kuisioner yang harus diisi untuk mendapatkan subsidi energi dari pemerintah senilai 3 juta. Lalu apakah benar hal tersebut?
Hoaks yang muncul harus diwaspadai karena bisa menjadi sasaran penipuan. Jabar Saber Hoaks terus berupaya untuk menyampaikan klarifikasi sebagai ikhtiar untuk mencegah penyebaran hoaks.
Salah satu hal yang harus diwapadai terhadap motif pembagian giveaway secara online, adalah, pentingnya untuk memahami apa saja ciri-ciri penipuan giveaway yakni, memberikan nomor WhatsApp, meminta data rahasia, atau meminta mengirimkan sejumlah uang.
Hal tersebut dapat menjadi langkah atau antisipasi saat seseorang menerima broadcast berisi link dengan tajuk giveaway.
*Penulis : Erika Khairunnisa (Mahasiswa Fikom Unisba)
*Editor : Depi Agung Setiawan