Keragaman dalam Genggaman

Dilihat: 644 kali
Selasa, 31 Agustus 2021

Indonesia menjadi negara merdeka terlepas dari tirani penjajahan, meski masih banyak suara sumbang mempertanyakan, benarkah kita sudah merdeka seutuhnya? Apalagi sudah dua tahun ini kita merayakan kemerdekaan di tengah pandemi yang masih belum nampak kapan berakhir.


Banyak hal harus kita syukuri saat dilahirkan menjadi warga Indonesia, yang mungkin di luar sana banyak yang berharap menjadi bagian dari Indonesia. Indonesia  dianugerahi kondisi geografis yang strategis dan iklim tropis, membuat Indonesia cocok menjadi hunian ideal bagi seluruh makhluk hidup. Di Indonesia, hal yang biasa jika berjalan kaki di luar rumah kapan pun dengan celana pendek, kaos, dan sandal jepit, meskipun cuaca terik atau hujan. Bayangkan jika melakukan hal tersebut ketika musim dingin dengan cuaca minus 40 derajat atau bahkan lebih rendah dari suhu kulkas , atau melakukannya di gurun pasir.

Iklim tropis di Indonesia menjadikan kekayaan botani Indonesia cukup beragam. Di Indonesia melimpah ruah berbagai jenis buah, sayuran, umbi-umbian, kacang-kacangan, dan bunga-bungaan. Belum lagi rempah-rempah yang menjadi salah satu alasan kaum penjajah datang ke bumi pertiwi. Di Eropa, buah-buahan yang dapat ditemukan hanya apel, anggur, pir, dan jeruk sunkist. Di  Timur Tengah buah yang dapat ditemukan hanyalah kurma, kismis, buah zaitun, buah tin, dan kacang arab, betapa sedikitnya pilihan buah-buahan mereka.  Menurut fooddetik.com, Indonesia memiliki kurang lebih 400 jenis  buah dan 1.600 rempah. 


Sebagai negara agraris, Indonesia kaya tanaman perkebunan dan pertanian. Itulah sebabnya, segala kuliner yang memiliki cita rasa lezat lahir di sini. Belum lagi Indonesia memiliki 34 provinsi beserta ribuan pulau  dengan berbagai kuliner yang mewakili daerahnya masing-masing. Dari Sabang sampai Marauke ada ribuan hingga ratusan ribu varian makanan. Dari mulai yang berkuah seperti soto, aneka sambal yang pedas, asinan atau rujak yang segar, atau olahan daging sepeti bakso, ayam, dan ikan.

Penelitian dari pakar kuliner senior Prof. Dr. Ir Murdijati Gardjito menunjukkan bahwa jumlah kuliner yang ada di Indonesia mencapai ribuan. Daftar itu pun masih bisa berkembang karena menurutnya masih banyak kuliner yang belum dia ketahui namanya. Penelitian tersebut dilakuan pada tahun 2014-2017, terdapat 3.259 kuliner. Dari hasil penelitian tersebut dan jumlah ini akan terus bertambah. Hal ini pastinya akan jauh berbeda dengan kondisi Timur Tengah kita hanya dapat menemukan roti dan olahan daging, di Amerika kita dapat bertemu sandwich, hot dog, hamburger, steak, dan keju. Sedangkan setiap wilayah yang ada di Indonesia memiliki makanan khas, kue basah, dan kue kering ada ribuan jenis.

 Berikut ini profil kuliner Indonesia:

1. Makanan utama : 208

2. Makanan pendamping dengan santan : 292

3. Makanan pendamping sup : 554

4. Makanan pendamping tanpa sup : 959

5. Makanan ringan basah : 750

6. Makanan ringan kering : 263

7. Complementary : 84

8. Minuman : 147


Indonesia memang berada di daerah tropis dengan curah hujan tinggi yang membuat aneka jenis tumbuhan dapat hidup dan tumbuh dengan cepat. Dari sisi geologi, Indonesia terletak pada pergerakan lempeng tektonik yang mengakibatkan terbentuknya pegunungan yang kaya mineral. Selain itu, daerah perairan di Indonesia juga kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta terdapat berbagai jenis sumber mineral. Dalam perairan Indonesia juga terdapat berbagai jenis ikan yang dapat dikonsumsi manusia.


Kita sering menyebutkan bahwa Indonesia memiliki banyak sekali tarian tradisional yang unik dari setiap daerah. Ratusan atau bahkan ribuan suku yang ada di Indonesia hidup saling berdampingan. Setiap suku tersebut tentu saja memiliki budaya unik. Salah satu perwujudan tersebut adalah tarian-tarian yang berkembang. Tarian daerah ini menjadi pusaka dan juga merupakan keunikan tiap daerah di Indonesia.

Tarian tradisional ini kerap tampil di acara seremonial atau acara kebudayaan lainnya. Bahkan, tarian-tarian ini kerap kita lihat pada festival budaya Internasional. Tidak jarang kita banjir penghargaan dan mampu membawa pulang piala bagi Indonesia. Dikutip dari insanpelajar.com, saat ini ada  sekitar 352 tarian daerah di Indonesia.


Keberagamana suku bangsa di Indonesia tentunya tidak hanya sebatas tarian saja tapi juga menyangkut Bahasa. Indonesia menjadi negara kedua di dunia yang memiliki Bahasa daerah terbanyak. Bahasa daerah di Indonesia kini terus berusaha diidentifikasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Budaya.

Di tahun 2019 lalu, ada tambahan 50 bahasa daerah yang baru diidentifikasi. Bahasa daerah di Indonesia sebelumnya berjumlah 668 bahasa, kemudian pada akhir 2019 bertambah menjadi 718 bahasa. Bahasa daerah yang umum digunakan di sebuah provinsi kemudian terus berusaha dilestarikan dengan pengenalan dan pengajaran ke para siswa di sekolah.


Selain Indonesia yang memiliki kekayaan berlimpah di berbagai sektor, ternyata ada faktor lain yang membuat wisatawan mancanegara betah dan suka berlibur ke Indonesia. Ciri khas pribadi bangsa Indonesia yang berbeda dari bangsa lain seperti dikutip dari https://iradiofm.com, diantaranya warga Indonesia terbuka dengan orang baru. Ketika wisatawan mencanegara berkunjung ke Indonesia, warga menyambut dengan baik. Orang Indonesia dikenal ramah, meskipun belum kenal satu sama lain tetap menyapa kepada wisatawan, seolah sudah menjalin hubungan yang akrab, murah senyum, selalu terlihat bahagia dan menebarkan senyuman meskipun sebenarnya mereka sedang menghadapi banyak masalah, terlihat santai sekakan tidak ada beban. Selain itu juga, orang Indonesi  memiliki rasa empati yang cukup tinggi. Saat melihat orang kesusahaan, tanpa pikir panjang akan langsung menolongnya.


Keberagaman adalah anugerah. Oleh karenanya, warga Indonesia harus bersyukur dengan banyaknya suku bangsa, ras, agama, keyakinan, ideologi politik, sosial budaya, dan ekonomi. Cara terbaik mensyukuri keberagaman budaya di Indonesia adalah dengan merawat dan memelihara beragam budaya tersebut sehingga tetap menjadi bagian dari identitas bangsa Indonesia di masa kini hingga masa yang akan datang. Indonesia dikenal dunia sebagai negara yang kaya karena kebudayaannya yang beragam. Oleh sebab itu kita harus memandang keberagaman tersebut sebagai pemersatu bukan pembeda.

Cara merawat dan memelihara kebudayaan ini beragam, bisa dengan mempelajari dan melestarikan kebudayaan masing-masing atau kebudayaan yang diminati, menyaring budaya asing, bangga terhadap budaya bangsa ataupun tetap menjalankan budaya sendiri entah itu penggunaan bahasa ataupun adat tradisi di sekitar kita.


Selain merawat dan memelihara kebudayaan, cara lain untuk mensyukuri keberagaman budaya adalah dengan bersikap toleran terhadap keberagaman yang ada. Kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain terkadang bertolak belakang, pada kondisi ini diperlukan sikap toleran dengan cara menghormati perbedaan tersebut agar tidak berujung pada perpecahan.


(Penulis: Herni Nurtini, S.Si / Staff Kompilasi Data Diskominfo Jabar)
Diolah dari berbagai sumber